Add to Collections
Rating
Review at:

Nintendo "Paksa" Youtuber Gaming Hapus Konten Emulator

Semua pelaku industri game, baik itu developer, publisher, hingga para gamer sudah tahu kalau Nintendo adalah perusahaan paling overprotective kalo menyoal perlindungan game milik mereka, sebenarnya, dari sudut pandang pemilih perusahaan, hal ini bagus dan wajar.

Tapi sebagian orang di Industri game ada yang kurang menyukai tindakan dari Nintendo ini yang terlalu keras.

Ekosistem emulasi game di tahun 2024 ini sudah sangat besar, hal ini terbukti dari naiknya jumlah pengembangan aplikasi emulasi konsol game, rom game, dan konten-konten dari kreator yang membahas emulasi game yang mereka suka; game Nintendo misalnya.

Sayangnya, ekosistem emulator sepertinya harus mulai berbenah dan mempertimbangkan kembali terkait pengembangan lebih lanjut dan konsekuensi dari tindakan mereka yang mengemulasikan game yang diunduh secara ilegal dari website penyedia rom game.

Emulator memang legal, tapi mengemulasikan game-nya yang ilegal dimata pemilik perusahaan game, karena semua game yang diemulasikan memiliki hak cipta, jadi wajar kalau Nintendo melayangkan banyak tuntutan kepada dev emulator dan menutupnya secara permanen seperti yang terjadi pada Yuzu dan Ryujinx.

Setelah berhasil menumbangkan banyak emulator besar, Nintendo mulai "mengejar" para youtuber gaming yang membuat konten emulasi game Nintendo.

Seperti yang terjadi pada salah satu youtuber gaming ini; Retro Game Corps, channel Youtube dengan 550 ribu subscriber yang berfokus pada topik gaming retro / lawas, mau tidak mau, kontennya pasti mengulas tentang memamerkan emulasi game-game Nintendo melalui emulator. Begitu Nintendo mengetahui isi konten channel ini, Nintendo langsung melayangkan strike copyrights kepada Retro Game Corps, berikut pernyataan dari channel ini:

Bagaimana dengan hasil strike copyright-nya? Well, suka tidak suka, Retro Game Corps harus mengambil keputusan untuk menghapus dan tidak lagi memamerkan emulasi game Nintendo di konten video mereka di masa mendatang.

Bagaimana tanggapan kamu terkait situasi yang dialami youtuber gaming terkait langkah yang diambil Nintendo?